Prosolo For Solo ( A million love for Solo)

Sebaik baiknya hidup adalah yang memiliki manfaat buat orang lain .

Aksi Komunitas Public Relations Solo Raya ( ProSolo ) ini berangkat dari sebuah kegelisahan bersama. Tentang promosi kota yang menurun pasca Pak Jokowi ke Jakarta dan kalender event kota Solo yang tampak tidak dikawal dengan sempurna. Titik puncak dari kekecewaan ini adalah gagalnya penyelenggaraan Solo Batik Carnival yang merupakan salah satu icon acara di Solo. Tak hanya menurunnya jumlah peserta, SBC juga gagal menyedot animo penonton seperti tahun tahun sebelumnya. Sedih rasanya melihat branding kota yang sudah moncer harus meredup karena kurangnya’ passion ‘ dalam setiap acara yang digelar.

ProSolo menjawab semua kegelisahan dengan aksi, Sabtu 6 Juli 2013 di Solo Paragon life style mall, kami mencoba menyentuh masyarakat dengan kembali mengingatkan kalender event kota Solo yang hendak digelar. Ajang ini juga dimanfaatkan untuk sosialisasi SIPA dan pemilihan Putra Putri Solo yang hendak digelar bulan September mendatang. ProSolo juga menggalang aksi dukungan untuk mencintai kota Solo dengan cara menandatangani spanduk I Love Solo yang terbentang di venue acara. Satu hari sebelumnya para praktisi public relations dari berbagai perusahaan ini juga menggelar acara Konferensi Pers di Solo Paragon Hotel & Residences untuk menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap setiap kegiatan yang diselenggarakan di kota Solo. ProSolo terbuka bagi semua kalangan yang hendak mengajak bekerjasama atau urun pemikiran serta berkontribusi langsung dalam agenda kota Solo.

Semarak acara yang digelar sore ini diawali dengan penampilan dj Reza Jaunk, dengan kolaborasi duet mc Ega Maharani dan Widyarosena suasana semakin meriah dengan kehadiran putra putri Solo yang memakai kostum Komajaya Komaratih. SIPA community pun tak mau ketinggalan dengan aksinya dalam menampilkan tari kreasi baru yang rancak. Aksi ini memang mampu menyedot perhatian pengunjung mall, mereka menyemut memadati stage yang terletak di sebelah starbuc coffee. Mengalir dengan runtut, kehebohan acara dilanjutkan dengan peragaan busana anak dengan tema I love Solo. Bertujuan hendak menanamkan rasa cinta kota Solo sejak dini, peragawati cilik ini memakai kaos dengan tema cinta kota Solo dengan gambar obyek wisata kota Solo. Sebagaimana judul acara An Afternoon Sharing Moment with ProSolo acara juga dilanjutkan dengan talkshow interaktif tentang Kota Solo bersama Duta Bahasa Nasional sekaligus mantan Putri Solo Elizabeth Yuniar dan Mas Wisnu dari SIPA Community.Sebuah permainan biola yang manis dari Denisa menghangatkan suasana sore sementara pengunjung semakin bertambah padat. Sebuah akhir yang manis ketika seluruh peserta dan partisipan acara flashmob bareng bersama paradiso dancer. Semoga aksi ProSolo kali ini mampu menggugah dan menginspirasi. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang merawat kota ini?

Saatnya turun tangan, jangan hanya lipat tangan… !

20130710-051853.jpg

20130710-052251.jpg

20130713-231440.jpg

20130713-231523.jpg

20130713-231603.jpg

20130713-231641.jpg



7 Komentar pada “Prosolo For Solo ( A million love for Solo)”

  1. muhammad sony r  berkata:

    Love Solo…
    Solo for Life

  2. afifatul latifah  berkata:

    Kegiatan positif yang patut menjadi contoh

  3. Taufiq Anwar  berkata:

    kegiatan-kegiatan positif di kota solo harus diteruskan walaupun pak Jokowi sudah pindah memimpin Jakarta

  4. santika novita sari  berkata:

    Solo the spirit of java..
    Kembangkan terus event event disolo agar menjadi kota penuh pariwisatanya

  5. imas angga p  berkata:

    thumbs up buat Prosolo, mau mensosialisasikan pariwisata yang ada di solo..
    ditunggu event selanjutnya

  6. Great event , walaupun saya bukan solo tapi saya ingin berkontribusi juga pada kota solo.
    Memang benar , kalau bukan kita siapa lagi yang merawat kota ini.
    Sukses untuk kota solo !

  7. viani andar saputri  berkata:

    ayooo kembangkan terus budaya solo..walaupun sekarang sudah tidak ada pak Jokowi tapi harus tetep pertahankan spirit dari kota Solo..
    walaupun saya bukan asli orang solo tapi saya sangat senang tinggal disolo..
    kalau bukan kita siapa lagi,jangan sampai budaya kota Solo diambil oleh luar negeri.
    go..go..go..solo

Beri Komentar