Kesepian yang sesungguhnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial ”
Saya sering menyitir ucapan tersebut dalam berbagai kesempatan. Kenapa demikian? Karena begitulah sesungguhnya yang saya rasakan. Padatnya aktiifitas yang saya jalankan bukannya membuat diri saya loyo, namun saya justru merasa berarti dalam menjalani hidup. Mungkin setiap orang berbeda dalam memandang hidup? Juga dalam menjalani tujuan hidupnya di dunia. Boleh saja sih .. Tapi bagi saya pribadi my life my message..
Ketika menerima undangan dari BNI syariah, saya sempat terkejut .Terus terang saya tidak menyangka kalo saya terpilih sebagai salah satu dari Mutiara Bangsa Berhasanah. Sebelumnya saya sempat diwawancarai tentang berbagai kegiatan sosial yang saya jalankan. Beberapa kali ditelpon dari Jakarta dan rupanya malam ini adalah malam penganugerahan untuk kota Solo . Dari 63 kandidiat ada 25 orang yang menerima penghargaan . Dan 5 lainnya berhasil membangun kerjasama langsung dengan BNI Syariah. Penganugerahan penghargaan dilakukan di Ralana Resto yang terletak di Jl Slamet Riyadi Jumat 10 Oktober 2014
Namun demikan bukan lantaran penghargaan itu saya menuliskan blog ini. Saya justru tertarik dengan komunitas khasanah yang dibentuk oleh BNI Syariah menindaklanjuti program ini . Pasti asik berada diantara orang orang yang energi positip dan aktifitasnya berusaha menebarkan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya. Berharap bahwa virus kebaikan itu akan menular.
Bagi saya kerja sosial bukan untuk mengejar penghargaan, namun untuk menjalankan tugas kemanusiaan .Menjadi bagian dari masyarakat, menjalankan peran sebagai warga negara. Di ujung sana masih banyak pekerja sosial, inspirator yang bekerja dalam senyap, jauh dari puja puja dan sorot kamera. Apa yang saya kerjakan tentu masih jauh dan belum apa apa dibanding mereka. Namun demikian saya sangat menghargai apresiasi yang diberikan oleh Bank BNI Syariah. Terima kasih, semoga penghargaan ini bisa memacu kita untuk terus Mengumandangkan tembang Gesang (nyanyian hidup ) yang memberikan kebaikan bagi saudara setanah air bukan sebaliknya.
Berbagi baik untuk Indonesia yang lebih baik.
Apa yang hendak engkau raih di tahun 2014 ? Apakah telah kau susun serangkaian rencana? Begitu kalimat yg meluncur dari sahabatku suatu malam sehari sebelum pergantian tahun. Akupun terdiam, biasanya di akhir tahun kami memang menyempatkan waktu untuk berbagi impian. Sekaligus mereview apa apa yang telah kami capai. Di tahun 2013 lalu beberapa rencanaku memang tertunda. kebanyakan buah dari ketidaksiplinan sekaligus kurangnya kesungguhan mengejar apa yang diinginkan.
Namun 2013 lalu juga menyisakan pengalaman spiritual yang luar biasa bagi hidupku, Tuhan memberi banyak kesempatan bertemu dengan tokoh tokoh besar yang membawa aura kebaikan. Anies Baswedan contohnya. Anies menggugah kesadaranku untuk tidak sekedar urun angan namun juga turun tangan menghadapi persoalan negeri ini. Melalui gerakan Solo Mengajar, kelas Inspirasi dan gerakan masyarakat mengajar saya bertemu relawan relawan yang luar biasa. Mengenal mereka sungguh sebuah kehormatan .
Pada tahun ini saya juga mendapat kesempatan untuk menjadi moderator Anies Baswedan pada seminar masyarakat mengajar di FKIP UNS dan diskusi terbatas beliau dengan relawan Solo Mengajar sehubungan keikutsertaan Anies dalam konvensi partai demokrat. Dialog ini berlangsung dengan seru, kritis dan bernas, membuat saya semakin meyakini masih banyak orang baik di negeri ini. Anies memang salah satu pemimpin muda yang mampu mengirim optimisme. Dan benar apa katanya optimisme itu menular.
Yang menarik lagi di tahun 2013, dua kali saya mendapat pemberian tumpeng dari tokoh tokoh yang saya kagumi . Yang pertama pada tanggal 5 Januari 2013, pada saat uji coba mobil listrik di kantor Radar Solo. Sesaat sebelum mobil diberangkatkan menuju Magetan ada prosesi pemotongan tumpeng. Dan tanpa diduga potongan tumpeng tersebut diserahkan kepada saya oleh Pak Dahlan Iskan, antara kaget dan terharu pastinya. Tak menyangka karena saya hanya sebagai tamu undangan biasa dalam acara tersebut. Sebelumnya pun saya tak mengenal beliau. Peristiwa ini sungguh berkesan . Kegigihan dan kerja keras Pak Dahlan selalu menjadi inspirasi Kerja – kerja – Kerja …. Begitu selalu kata beliau .
Tumpeng kedua yang saya terima adalah dari Walikota Solo FX Rudy Hadiatmo pada saat acara ulang tahun beliau di loji gandrung. Salah satu potongan tumpeng diberikan kepada saya. Pada pak Rudi saya mengagumi sikap rendah hatinya dan sebagai pengagum Bung Karno saya menganggap Pak Rudi sebagai teman diskusi yang menyenangkan. Pak Rudi adalah salah satu contoh pemimpin yang melayani.
Kegiatan siaran di salah satu radio di Solo juga memberikan pengalaman yang indah di tahun 2013, salah satunya
ketika berhasil melakukan interview dengan begawan marketing Hermawan Kartajaya. Bersyukur karena selama satu jam saya berhasil mewawancarai beliau di Novotel Solo dengan tema Marketing with green heart. Konon marketing with green heart ini baru pertama kali disampaikan . Pak Hermawan adalah guru marketing yang hebat yang hampir semua bukunya saya koleksi sejak
tahun 1998. Menyenangkan bisa mengenal dan belajar langsung dari beliau.
Inilah sedikit catatan yang bisa menjadi penyemangat , disamping beberapa hal yang belum tertuntaskan di tahun lalu. Dan di 2014 segala asa terus dijaga. Kadang timbul tenggelam dalam kesibukan yang membuat kita bergeser dari tujuan yang telah dicatatkan dalam jiwa. Dan Bismillah di tahun 2014 … Semoga langkah selalu terjaga..
Kota Solo, kembali dikunjungi oleh Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid istri Presiden RI ke -4 yang akrab dipanggil dengan Gus Dur. Acara buka puasa bersama kali ini mengambil tema Puasa ; sekolah kesabaran dan kejujuran. Yang mengesankan buka puasa bersama kali ini digelar Sabtu 20 Juli 13 di rumah dinas walikota Solo Loji Gandrung. Dan sore itu menjadi hari yang membahagiakan bagi saya bersama tiga ratusan tamu yang hadir. Merayakan Indonesia yang ber bhineka tunggal ika dan mendapatkan hikmah puasa pada saat ramadhan. Acara ini juga dihadiri oleh walikota Solo Bp FX Hadi Rudyatmo . Di tengah sambutannya walikota juga menyampaikan bahwa Solo telah ditetapkan sebagi kota Shalawat.
Tak hanya menyampaikan hikmah puasa Bu Shinta juga menyebarkan semangat kebersamaan dan kerukunan untuk bangsa ini. Di usia nya yang sudah tak lagi muda, beliau melakukan road show ke berbagai kota untuk berbuka puasa atau sahur bersama dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Saya pribadi seperti diingatkan kembali pada pemikiran pemikiran Gus Dur bapak pluralisme Indonesia. Lahir di tanah yang beragam dan bagaimana bisa berdampingan secara damai dalam kebhinekaan. Indonesia yang kaya dengan rahmat perbedaan, bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rasanya anak muda Indonesia perlu merawat pemikiran Gus Dur dan semua pendiri bangsa ini. Mari bersama sama Sebarkan Virus untuk Indonesia yang bersatu
Saya telah memenuhi janji hati untuk kembali datang ke Melaka, Malaysia. Kota warisan budaya dunia ini telah berhasil menawan diri saya. Setahun telah berlalu sejak kedatangan pertama saya di tahun 2012. Malaka tak berubah, tenang dan membawa kita dalam peradaban lampau. Malaka juga identik dengan benteng Famosa . Konon Benteng Famosa adalah Benteng Portugis yang merupakan salah satu sisa arsitektur Eropa yang paling tua di Asia. Famosa telah berumur kurang lebih 500 tahun. Untuk sampai ke Benteng Famosa jarak yang ditempuh kurang lebih dua jam dari Kuala Lumpur melalui perjalanan darat. Namun bukan sejarah famosa yang mengusik hati saya untuk menulis kali ini.
Saya justru tertarik dengan sosok Kevin. seorang skecher ( tukang gambar sketsa) yang duduk di depan pintu masuk benteng. Wajahnya tersenyum tulus menyapa semua pengunjung sembari menawarkan sketsa. Terkesan dengan caranya menjual saya pun berhenti dan mengajaknya ngobrol, namun saya harus dikejutkan dengan kenyataan ketika mengetahui dia adalah seorang tuna rungu. Pantes susah banget responnya ketika dia saya ajak bicara, awalnya saya kira karena persoalan perbedaan bahasa.
Akhirnya kami berduapun berbicara dengan bahasa isyarat. Kalo bingung saya tuliskan maksud saya pada sebuah kertas. Demikian pula dengan Kevin. Dia menawarkan beberapa lukisan yang dipajangnya. Kebanyakan adalah lukisan foto . Akhirnya saya pun tertarik untuk membeli salah satu lukisan yang dipajang seharga 10 RM, seperti biasa Kevin selalu tersenyum, tangannya tak berhenti menggoreskan sketsa pada kertas gambar. Saya melihat dia tersenyum dari hatinya, matanya berbinar meski telinganya tak mampu mendengar. Dia kuat dia besar dan dia ikhlas menjalani keterbatasan nya seperti yang dia tuliskan ” Hello, I’m fine. My name is Kevin . I’m deaf
Sebelum berpisah, Kevin menuliskan kepada saya alamat kontaknya.Semua lengkap, baik facebook ataupun twitter yang dia pakai. Sampai pada saat harus pulang.Sayapun terjebak dalam rasa haru yang dalam . Famosa yang indah terasa lengkap dengan Kevin, Tuhan seperti mengirim pesan moral disana, dalam keterbatasan tetaplah tegar dan kuat seperti Kevin . tegak berdiri layaknya Famosa.
Dan buat yang berkunjung ke Benteng Famosa, andai bertemu Kevin disana, sampaikan salam saya .
Kisah tentang perempuan hebat selalu menarik untuk disimak, bukan hanya untuk memacu inspirasi tapi juga menggenapi referensi diri. Tak terkecuali dengan cerita tentang Gayatri Rajapatni seorang perempuan dibalik kejayaan kerajaan Majapahit.
Adalah Earl Drake mantan Duta Besar Kanada untuk Indonesia yang mengabadikannya dalam sebuah buku berjudul Gayatri Rajapatni. Earl Drake juga seorang sejarawan, tak hanya menemukan sosok perempuan terbesar dalam sejarah nusantara. Kisah Gayatri Rajapatni nyaris tak lagi dikenal karena namanya tenggelam diantara para pelaku sejarah laki laki pada jamannya. Earl Drake mampu menghadirkan periode terbesar dalam sejarah masa silam kepulauan ini lengkap dengan segala intrik dan percaturan politiknya.
Imperium Majapahit pada abad 13 dan 14 melahirkan Gajah Mada sebagai mahapatih dan Tribhuwana sebagai raja perempuan yang masyur. Dalam kitab Nagarakartagama, bab 48 tertulis ” Adalah watak Rajapatni Gayatri yang agung, sehingga mereka menjelma pemimpin besar sedunia, yang tiada tandingannya. Putri, menantu dan cucunya menjadi raja dan ratu. Dialah yang menjadikan mereka penguasa dan mengawasi semua tindak tanduk mereka ”
Gayatri merupakan putri bungsu Kratanagara raja agung dari Singhasari. Estri Raden Wijaya, Ibu Tribhuwana dan eyang dari raja Hayam Wuruk. Meski tak tercatat sebagai raja peran Gayatri dalam periode tersebut menunjukkan peran perempuan hebat yang mendorong terciptanya peninggalan Majapahit secara kultural maupun politis. Bukti visual berupa patung dirinya yang indah dengan rupa yang jauh dari patung patung peringatan yang biasa dibuat membuktikan bahwa Gayatri sosok luar biasa yang mengilhami revolusi atas kaidah kaidah kesenian pada masanya.
Buku ini berhasil membuka kembali wawasan kita tentang kiprah perempuan Indonesia 700 tahun silam. Sejarah membawa kita pada kebijaksanaan. Buku ini juga membantu membangkitkan ketertarikan atas Gayatri perempuan pemimpin yang berani dan bijak, yang meningkatkan pemahaman keagamaan lintas iman, memdorong perkembangan kesenian, dan merintis sebuah peranan yang lebih bermakna bagi perempuan.
Semoga Gayatri pahlawan perempuan yang cerdas ini tak menjadi sosok asing bagi bangsanya sendiri. Berharap semua pemimpin perempuan akan membaca buku ini, agar dia mewarisi kecerdasan, kerendahan hati dan kebijaksanaan sang putri.
Salah satu destinasi wajib untuk kunjungan ke negeri Singa adalah Singapore Art Museum. museum yang beralamat di 71 Brass Basah Road Singapura ini buka setiap hari Senin – Minggu mulai pukul 10.00 waktu setempat. Dengan tiket masuk 10 SGD kita sudah bisa menikmati seluruh koleksi di bangunan berlantai 3 ini. Yang mengesankan bagi saya adalah seorang pemandu museum bernama Weny. Perempuan muda ini bekerja sebagai volunteer dan masih duduk di bangku kuliah. Sikapnya yang ramah dan caranya memberikan informasi membuat saya merasa nyaman dan tak bosan. awalnya bangunan di museum ini adalah sekolah baru pada tahun 1966 berubah menjadi museum .Saya juga merasa takjub dari seluruh rombongan pengunjung ternyata separonya berasal dari Indonesia. Berasa di negeri sendiri …
Sebenernya kedatangan ke Museum ini diawali dengan cerita sahabat saya Inten putri dari pelukis kenamaan Djoko Pekik. Konon salah satu lukisan pak Pekik pernah dibeli oleh museum ini. Kami ingin melihat koleksi beliau apakah masih terpajang,namun dari info yang diberikan sebuah lukisan akan dipasang secara bergantian sehingga kami tak bisa menikmati lukisan beliau dalam display. Seru nya 80 persen dari koleksi museum berasal dari luar Singapura. Saya bahkan sempat bercanda Singapura yang maju secara ekonomi ini ternyata miskin karya dari senimannya. Bagai bangsa yang gelisah mencari peradaban dan asal usulnya.
Sebagai orang awan saya melihat, Singapore Art Museum ini ditangani dengan manajemen museum yang modern, baik dari sisi informasi , program dan koleksi seni kontemporer yang dimiliki. Saya sungguh terkesan dengan karya dari taiwan yang diberi judul ‘Multimedia Instalation’ dimana karya tersebut bercerita tentang perkembangan gadget dari masa ke masa. Karya lainnya yang menarik berasal dari seniman Pakistan Aisha Kalid yang bertema appear as you are be as you appear. Selama satu jam berkeliling di Singapore Art Museum membuat saya tergugah untuk menumbuhkan minat anak muda untuk mencintai museum . di Indonesia saya suka museum Ullen Sentalu bagaimana dengan Anda?
” Kami Undang Anda para profesional, untuk turun tangan dan merasakan sebuah kehormatan untuk menginspirasi mereka yang menjadi masa depan Republik ini ” ( Anies Baswedan )
Undangan itu membuat saya terhenyak satu tahun lalu, ketika kelas Inspirasi pertama kali digelar. Keinginan yang besar untuk bergabung harus terhalang lantaran lokasi penyelenggaraan hanya di Jakarta. Aktifitas ini hanya bisa saya ikuti melalui sosial media dan pemberitaan. Namun sebuah niat yang dalam terbersit dalam jiwa. Suatu saat profesional Solo harus mampu berkiprah dan saya akan terlibat.
Satu tahun kemudian sahabat sahabat dari Solo Mengajar menginisiasi kegiatan ini di kota Solo. Dengan semangat 45 saya sayapun memastikan diri untuk bergabung sebagai volunteer fasilitator sekaligus pengajar. Bagai mendapat asupan darah baru, saya merasakan passion yang luar biasa ketika bersama sama volunter lainnya berusaha semaksimal mungkin mewujudkan gagasan ini. Keyakinan dan tekat yang kuat serta campur tangan Nya membuat kegiatan ini berlangsung dengan lancar pada Rabu 20 Februari 2013 di 10 SD di kota Solo dengan jumlah relawan 98. Bangga dan terharu rasanya…
Dari Sebulan sebelum acara saya telah mengambil cuti, menyiapkan diri, namun apa daya seminggu sebelum Hari H saya mulai merasakan kondisi badan yang menurun. Demam yang tinggi dan flu menyerang . Aktifitas yang padat dan cuaca yang tak bersahabat membuat stamina saya ambruk. Tiap malam saya berdoa agar Tuhan memberi kekuatan sampai pada hari H . Rasanya tak rela jika saya harus kehilangan moment tersebut. Akhirnya saya mampu hadir pada saat jam mengajar di SDN Dukuhan Kerten. Saya mengajar di Kelas 2, 3, 4 dan 5 . Meski kondisi badan lemas dan tidak fit saya bisa berpartisipasi . Kebahagiaan semakin lengkap ketika kami mendapat kunjungan dan siraman semangat dari Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang menyempatkan hadir di SDN Dukuhan Kerten. Rasanya kita semua sepakat Mendidik adalah tugas setiap orang terdidik bukan tanggung jawab pemerintah semata. Ini bukanlah sebuah program melainkan gerakan sosial .Pendidikan adalah tanggung jawab kita semua.
Saya tak bisa melupakan binar mata mereka di dalam kelas, saya tak akan melupakan senyum polos mereka, semuanya akan membuat saya rindu. Buat saya ini baru lah awal perjalanan, saya percaya merubah manusia harus melalui pendidikan. Dan saya bangga telah menjadi bagian dari 1064 pekerja profesional yang terpilih menjadi pengajar di Kelas Inspirasi di 137 SD seluruh Indonesia .
#langkah menjadi panutan,
Ujar menjadi Pengetahuan
pengalaman menjadi Inspirasi
Setiap pergantian tahun semua dari kita suka membuat resolusi baru. Tak terkecuali saya tentunya. Berderet keinginan di kepala, semua dicita citakan untuk membawa kebaikan. Contohnya keinginan saya untuk berolahraga. Olahraga adalah salah satu resolusi yang selalu saya tulis setiap tahun, namun tak pernah terealisasi sampai akhir tahun . Pengin mencubit diri sendiri rasanya ketika harus menuliskan ini. Menyedihkan adalah ketika otak mengatakan harus dilakukan sementara hati berkata ogah akh ntar aja.
Begitu pula dalam menjalani hidup, disiplin dan komitmen dalam diri, ternyata lebih penting dari sederetan planning yang menakjubkan. sampai hari kedua belas tahun 2013 Sudahkah satu dari resolusi di tahun ini kita lakukan. Jujur saya belum, rasanya saya harus mengumpulkan energi untuk melawan diri sendiri. Justru itulah kenapa saya tuliskan resolusi di blog ini, agar terpacu hati saya agar muncul niatan untuk selalu sungguh sungguh dan serius mencapainya . Setiap manusia membutuhkan stimulan yang berbeda untuk meraih apa yang diinginkannya .
Di tahun 2013 saya ingin lebih punya waktu untuk menulis lebih banyak, berolahraga agar bugar, dan meningkatkan kualitas hubungan saya dengan Sang Pemberi hidup. Detail rencana telah tertuliskan bola ada di tangan mau dibawa kemana perjalanan ini. tentu semua harus atas perkenan dan Ridhonya. Kadang kita perlu ‘keras’ terhadap diri sendiri agar dunia lebih mudah dan ramah untuk kita taklukan.
Karena Sejatinya hidup itu keras Jendral !
Sabtu pagi diawal Desember,setelah kepenatan yang menguras waktu, akhirnya sebagian keinginan terdalamkupun terwujud. Hari yang berkejaran seperti menelan seluruh waktuku tiga bulan belakangan ini. Pekerjaan yang menumpuk, target yang tak kenal kompromi sampai persoalan yang menguras hati. Jenuh penat dan kosong begitu aroma yang terasa.
Namun sabtu kemarin seperti mengobati semua rasa itu, seneng rasanya bisa berbagi dengan anak anak Pondok Pesantren Baitul Musthofa Solo . Sumringah diantara Wajah polos dan lugu maklum mereka rata rata masih klas 1 sampai 4 SD. Entahlah seperti hilang semua gundah ketika dekat diantara mereka. Mendengar mereka membacakan puisi Chairil Anwar. Bangga rasanya aku bisa berkesempatan Menceritakan sejarah bangsa dan perjuangan para pendiri negeri ini. Anak anakku aku ingin engkau menjadi santri yang mencintai tanah airmu .
Hanya ada haru ketika aku pulang dari mengajar. Menjadi teringat ucapan salah seorang kawan menjadi manfaat bagi orang lain itu selalu membahagiakan. Sepulang dari pesantren satu persatu wajah mereka seperti mengikuti, suatu saat ya suatu saat nanti semoga Allah mengabulkan cita citaku membangun sekolah gratis untuk mereka. .. Semoga ya Allah, karena menjadi pintar adalah hak siapapun tanpa kecuali .
Bagi kamu yang kebetulan jalan jalan ke kota Medan, rumah Tjong A Fie bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi .Tak hanya menyaksikan megahnya sebuah bangunan yang kaya dengan cerita sejarah . Tjong A fie Mansion terletak di Kesawan dibangun diatas tanah seluas 8.000 m persegi dan memiliki 35 kamar.
Tokoh kota Medan ini memang layak diserap spiritnya, Saya sengaja memposting testamen dari Tjong A Fie diawal tulisan agar bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Kedermawanan, kebesaran jiwa dan kontribusi Tjong A Fie adalah warisan yang selalu dikenang bagi keluarganya dan masyarakat Medan.
Tjong A fie lahir tahun 1860 di Kanton China, kemudian merantau ke Belawan tahun 1877 . Bersama Sutan Deli, Tjong A Fie membangun kota Medan. Karena kesuksesannya Belanda menunjukknya sebagai walikota untuk komunitas Cina di Medan . Tjong A fie sangat dermawan dan memiliki semangat pluralisme yang tinggi. Dia meninggal tahun 1921. Sebelum meninggal, Tjong A Fie sempat membuat wasiat / testamen seperti tersebut diatas. 3 tahun belakangan rumah Tjong A Fie dibuka untuk umum. Harga tiket masuk Rp 35.000,_ per orang.
There on the earth where i stand, i hold the sky. Sucsess and glory consist not in what I have gotten but in what I have given . ( Tjong A Fie)