Bertemu pemimpin masa depan

Gedung 3 Fakultas Hukum UNS, menjadi saksi gelora saya siang itu. Ratusan kali mungkin sudah saya menuliskan bahwa bertemu anak muda selalu membuat harapan saya terbakar. Kampus adalah dunia bagi saya meletakkan harapan besar akan lahirnya pemimpin pemimpin masa depan. Disinilah awal dari pergulatan ide, pergerakan intelektual serta jaringan yang tak kenal batas. Mahasiswa sekarang ini berada di jaman yang sungguh sungguh gokil. Asik sekali melihat dinamikanya. Bukan bermaksud membandingkan tapi rasanya generasi saya layak cemburu.

Bayangkan ketika NKK/BKK diterapkan di kampus pada masa orde baru, apa sih yang bisa dilakukan oleh mahasiswa saat itu…Di saat itulah era pikiran dan pendapat hendak diseragamkan. Kemerdekaan berpikir menjadi barang mahal dan langka. Dan siang itu saya diundang untuk menjadi pembicara public speaking di mantan kampus saya tercinta. …
Berada di kampus bukan  hanya mengoyak segala kenangan, tapi semacam ajang pelampiasan tepatnya. Saya  menyukai dunia pemikiran, namun saya lebih cinta alam tindakan.  Berbicara bersama dengan mahasiswa adalah menjadi sebuah alat untuk mencapai tujuan…

Sebelum giliran saya tampil, saya menyimak materi pembicara pertama yakni seorang anak muda yang hebat. Baru lulus kuliah FISIP UGM tetapi sudah ratusan kali bicara di depan publik. Namanya Agung Baskoro. Pemenang The Next Leader versi MetroTV. Saya terkesima dengan wawasannya. Sungguh potret anak muda yang hebat. Mampu memanfaatkan waktu dan jaringan sebesar-besarnya untuk membangun kemanfaatan diri dan lingkungan.

Namun di antara semua kehebatan yang dimiliki, saya tertarik dengam satu hal. Agung Baskoro memiliki aktivitas rutin yang dia namakan berburu tokoh. Konon dalam perburuan itu dia bisa mendapatkan pengetahuan dan energi positif dari sang tokoh. Anak muda yang  mau terus belajar, menggali  dan mendengar. Ciri  khas seorang calon pemimpin di masa depan.

Itulah kenapa saya mencintai kampus..Saya yakin di kampus saya akan semakin banyak bertemu Agung Baskoro, Agung Baskoro yang lain. Tentu saja dalam versi yang berbeda…….
Terima kasih utk Rachel Georghea Sentani, yg telah mengundang saya hari ini, Rabu 9 November 2011

Beri Komentar