Di kraton kasepuhan, keadaan sedikit berbeda, kraton kasepuhan tampak terawat dengan arsitektur yang sangat menarik. Terutama ornamen ornamen di dalam kraton seperti Piring keramik yang berasal dari dinasti Ming Cina tahun 1404. Di dalam ruangan Bale Paseban terdapat kelambu dengan 9 Warna. Jumlah pengunjung yang datang ke Keraton Kasepuhan juga lebih banyak , mungkin karena Keraton ini yang terbesar diantara tiga keraton yang ada. Bagi pengunjung yang ingin bertemu dengan raja, ada paket khusus yang ditawarkan. Harga tiket masuk ke Keraton cukup murah hanya Rp. 5000,- saja. Pemandu wisatanya sangat menyenangkan.
Wisata ke Cirebon tak lengkap bila tak mampir ke kampung Batik Trusmi, saya berbelanja di outlet Batik EB. Aneka ragam batik pesisiran tersedia termasuk motif mega mendung yang menjadi andalan.Tak hanya Batik, kita juga bisa menikmati kuliner khas Cirebon seperti nasi jamblang dan souvenir. Pelayanannya sangat ramah dan pemiliknya tampak sangat sadar marketing ‘ hal ini terlihat dari ketersediaan informasi berupa brosur yang lengkap, dan jangan khawatir karena pembayaran melalui kartu kredit pun diakomodir. Sayangnya setelah mengelilingi kawasan kampung batik trusmi saya melihat penataannya perkampungannya yang kurang arstistik.
Sekian dulu catatan saya tentang cirebon selebihnya biarkan gambar yang berbicara, karena besok saya harus bangun pagi untuk melanjutkan perjalanan ke pelabuhan . Kalo tak malas sih …, karena cuaca di sini sangat panas . .
Indonesia is never ending story. Kalau boleh, kalimat itulah yang menggambarkan tentang Indonesia bagi saya.
Dan begitu saya membaca tulisan Bu Retno, terlintas di pikiran saya “tak kenal maka tak sayang”.
Terkadang kita mendengar atau mengenal suatu daerah hanya obyek wisata tertentu saja. Padahal ternyata masih banyak obyek wisata lainnya yang kurang dikenal.
Ini berkaitan dengan bagaimana seorang PR pemerintahan daerah atau kota mempromosikan dan membranding kotanya.
Pariwisata di Indonesia tidak pernah ada habisnya, karena setiap daerah menyajikan keindahan dan keunikannya masing-masing. Mulai dari kuliner, bangunan bersejarah hingga kain tradisional.
Saya baru tau kalau ternyata tanaman juga memiliki maknanya sendiri, terimakasih Bu Retno sudah berbagi pengalaman travelling di Cirebon.