Apa yang aku warisi dari sosok Ibu? Sebagai perempuan Jawa aku jauh dari kata lembut. Dalam tutur cenderung lebih lugas. Cara berjalan pun beda dengan ibuku yang mirip macan luwe. Dengan penampilan yang merak ati, ibuku mampu merepresentasikan sosok perempuan Jawa nan sempurna. Rambutnya ngandan-ngandan, senyum menawan, tutur sejuk selalu lahir dari dirinya. Sampai detik ini Ibu dengan segala kelembutannya adalah makluk Tuhan yang aku hormati sampai ke dasar jiwa. Tak pernah terbersit dalam pikiran untuk membantah perintahnya.
Malam ini, wajah ayu Ibu kembali mampir dalam pikiranku. Ketika aku merasakan penat yang sangat, hidup seperti menyajikan pilihan-pilihan keras yang kadang tak menyenangkan. Lelah yang kurasa membuat kurindu dipeluk Ibu seperti waktu kecil dulu. Ketika nilaiku jelek , Ibu tulus mengajariku . Ibu selalu mempercayaiku ketika semua guru tak yakin akan kemampuanku. Hanya Ibu yang selalu menganggapku mampu sampai dunia tahu.
Ibu, kini anakmu tengah hilang keyakinan. Namun tak ingin mengeluh dan menghadirkan itu pada wajah uzurmu.
Aku tahu doamu terlantun sepanjang waktu , sebagai daya untuk kuatkan anakmu. Seribu peluh ini akan tertebus dengan melihatmu tersenyum. Aku akan menyimpan isak itu dibawah bantal, berlari dan menjauh darimu. Cukuplah engkau peluk ragaku , bagaimana jiwaku engkau tak perlu tahu . Karena tak kan sanggup kulihat engkau titikkan airmata
Ibu aku akan berjuang dan bertahan , meski luka aku akan terus berjalan.
Ibu tak hanya cantik parasmu tapi kau sungguh ayu dalam lakumu
Luar biasa, dari tulisan Mba Retno saya bisa membayangkan bagaimana Ibu dari Mba ini.
Memang seorang ibu itu memancarkan aura yang berbeda bagi anak anaknya, maka sudah sepantasnya kita sebagai anak untuk selalu bakti kepada beliau.
Salam kenal ya…
Surga di bawah telapak kaki ibu
Jadi kangen mulih…akhir pekan inilah…
sip markesip, top markotop… edisi curhatnya hebat. hebat lagi sblm di upload di-cek tulisan/ejaan dulu :p peace
tks inputnya, pas ngantuk mas , nyuwun sewu
Menunggu postingan serupa dari anak anda nanti, hehehe..salam hangat selalu
sosok ibu bagai pahlawan tak tergantikan,walau kadang ada segelintir ibu yg tega pd anaknya.tp semua itu tak lepas dr faktor X.sy applaus dg m” Retno.Ibu sosok idola nmr 2,lho kog?karna bgmnpun jg nmr 1 tetap Allah SWT.
Artikel post nya bagus,,,,
disaat kesibukan yang se abrek mbak retno masih bisa meluangkan waktu nulis blog,,, *Salut*
Bagi ku seorang Ibu adalah sosok pahlawan dr kehidupanku yang selalu memberikan semangat dan motivasi dgn kasih sayangnya,,,
…suatu proses refleksi yang dalam, penuh energi, terkadang kita anak manusia yang dilahir tak pernah menyadari dari mana kita terlahir..karena kesombongan sering lupa pada wajah ibu kita. terima kasih mbak dan saya mohon ijin tulisan mbak saya kutip.
Setujuuuuuu mbak…
Begitu pula dengan saya.. bagi saya ibu adalah nomor satu dalam kehidupan saya..
tanpa do’a dan duuukungannya… mungkin saya juga tidak akan mampu menjadi seperti sekarang ini…
terimakasih ibuku sayanggg… dan untuk semua ibu-ibu yang ada didunia ini… terimakasih atas semua jasa dan pengorbananmu ibuu…
I love you Mom….
Subhanallah, betapa berharganya ibu yang tak mungkin tergantikan oleh apapun, semoga kita selalu memberikan kebahagiaan untuknya 🙂