Hari ini adalah hari kesepuluh di tahun 2011. Saya memaksa diri untuk menebus kegagalan saya menulis di hari pertama tahun 2011 yang merupakan tahun kelinci. Seperti tabiat kelinci yang giat gesit dan lincah saya pun ingin melakukan gerakan yang gesit di tahun ini. Tetapi tentu saja tetap cantik di tahun ini macam kelinci.
Menapaki hari-hari di tahun 2011, mau tidak mau, saya harus flashback setahun perjalanan saya di tahun 2010. Pada awal tahun itu, saya menggeber diri belajar menjadi mediator. Saya kembali bergulat dengan ilmu hukum yang sudah lama saya tinggalkan. Selesai belajar menjadi mediator, tak berarti saya menjadi mediator professional karena hingga detik ini saya tak kunjung mendaftarkan diri ke pengadilan negeri se bagai mediator.Saya ternyata abai dengan apa yang yang telah saya perjuangkan di awal tahun. Namun saya tak menyesal meski saya tidak menekuni bidang ini , saya toh tak kehilangan ilmu yang telah saya pelajari.
Maret 2010, saya dan teman-teman praktisi PR menggagas lahirnya Komunitas Public Relations Solo Raya (ProSolo). Inisiasi ini menjadi bukti rasa cinta saya terhadap profesi PR. Setelah sepuluh tahun menekuni profesi ini, saya merasa ada yang perlu saya bagikan kepada siapapun yang berminat dengan bidang public relations . Mengikuti kata orang bijak bahwa hanya ada dua hal di dunia ini yang tak pernah berkurang apabila kita bagi yaitu ilmu pengetahuan dan kasih sayang.
Saya merasa ada keindahan ketika Prosolo mampu berbagi melalui ajang yang kami selenggarakan secara cuma-cuma. Diselenggarakan di hotel berbintang dengan menghadirkan pembicara yang kompeten, tanpa bayaran sepeserpun. Kami berkeyakinan, bahwa belajar dan ilmu pengetahuan adalah hak semua orang. Meski tidak mudah merealisasikan, tetapi saya yakin Allah akan membentangkan jalan bagi siapapun yang berniat baik dan ikhlas. Allah Maha Besar.
Beberapa putaran diskusi Prosolo sudah berjalan. Sesuatu yang tidak saya bayangkan sebelumnya bisa dilaksanakan dengan mudah. Dukungan dari banyak kawan tentu mempermudah semuanya. Saya tak henti-hentinya bersyukur dengan segala kemudahan itu. Apalagi ketika sahabat lain dengan sukarela bersedia membagi ilmunya di forum itu. Semoga Allah membalas budi baik semuanya. ..
Satu hal yang tidak bisa saya penuhi di tahun lalu adalah jalan-jalan. Kepadatan pekerjaaan lah yang memaksa ruang untuk jalan-jalan menjadi seperti tertutup. Padahal kurang piknik itu sering membuat kita menjadi cupu. Semoga tahun ini saya mampu menebusnya.
Di tahun ini, saya ingin tetap bisa mempertahankan energy untuk menulis. Menulis apapun karena saya percaya, dengan menulis orang akan membuat sejarah. Mari lah kita mulai merenda harapan dan menatanya dengan sungguh sungguh. Mumpung hari masih sedikit di tahun ini. Sehingga kita mampu menjadikan kesuksesan sebagai teman hidup. Bukan sekedar mimpi di tahun baru ..
Happy New Year!