Radio Masih Ada?

Sore itu sekitar 70 praktisi humas bersama dengan relasinya dari berbagai kalangan berkumpul di Hotel Lor In Solo. Bukan kumpul-kumpul biasa, tetapi dalam sebuah ajang diskusi reguler yang diprakarasi Prosolo atau Public Relation Solo Raya. Kami mengemas acara diskusi itu dengan format rileks yang dinamai An Afternoon Sharing Moment.

Topik yang dibahas cukup menggelitik, seperti judul di atas, membicarakan strategi beriklan  yang efektif di media radio. Perbincangan hangat yang terkesan seperti hendak menggugat existensi  media radio setelah era kejayaannya usai. Radio dikepung oleh media lain seperti televisi , koran dan media online membuat kami praktisi PR mempertanyakan masih efektifkah jika memilih media radio dalam penyampaian pesan  atau promosi perusahaan.

Dua praktisi radio dihadirkan. Sapto Adinugroho, General Manager Radio Prambors Female area JogLosemar dan Pandapotan Rambe, bekas praktisi radio yang kini menjadi dosen. Ternyata kedua pembicara beda pendapat . Praktisi radio, Mas Sapto justru membuat istilah kalau radio saat ini sedang stroke. Sebaliknya, Bang Potan, masih yakin akan eksistensi radio sebagai penyampai pesan.

Di Solo, bisnis media radio saat ini sungguh memprihatinkan. Berbeda dengan di kota-kota besar Jakarta, media radio seperti mendapat berkah dengan kemacetan lalu lintas yang terjadi. Radio di kota-kota yang macet lalu lintasnya menjadi kawan para pengendara mobil untuk mendapatkan informasi atau pun sekadar hiburan.

Radio sesungguhnya memiliki kekhasan atau sesuatu yang unik yang tidak dimiliki media lain sebagai tempat untuk menyampaikan pesan. Artinya, radio tetap bisa menjadi pilihan untuk beriklan. Mas Sapto dan Bang Potan memberi sejumlah tips bila hendak memasang iklan di media radio.

Beberapa tips itu di antaranya adalah pilihlah jam siar pagi atau sore ketika pulang kerja. Kedua hindari  jam-jam sinetron tayang , lakukan kajian program yang tepat, perhatikan aspek produksinya. Tak kalah penting memasang iklan minimal 3 bulan agar bisa dirasakan dampaknya. Sebab, dalam iklan radio yang terpenting adalah repitisi. Pengulangan yang terus menerus akan membuat pendengar terbiasa dengan brand anda

Selamat beriklan !



4 Komentar pada “Radio Masih Ada?”

  1. lambang  berkata:

    wah, tips yang sangat membantu mbak, apalagi saya yang berasal dari radio komunitas yang tak paham soal radio komersil.
    Ini sangat bermanfaat.

  2. retnowulan  berkata:

    silahkan kalo mau disimak, smg bermanfaat

  3. pakeko  berkata:

    Radio masih punya penggemar tersendiri, yang disebut “monitor”.
    Tentang tips iklan, menurut mbak, apa tips beriklan di blog? Salam Kenal!

  4. retnowulan  berkata:

    salam kenal kembali

Beri Komentar