Solo Batik Fashion dalam Catatan

Di tengah kepungan ragam acara yang marak diselenggarakan di kota Solo pada bulan Juli , Solo Batik Festival (SBF) kembali digulirkan. Unjuk karya designer kota Solo yang kedua ini nampak beda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari partisipasi designer yang ikut dalam acara ini. Dalam gelaran kali ini terdapat beberapa designer tamu dari kota lain seperti Sthephanus Hamy (Jakarta), Elkana Gunawan (Semarang) dan Tomy Tri Wahyudi serta Afif Sakur dari Jogjakarta.

Penyelenggaraan Solo Batik Fashion 2 terlihat lebih rapi. Kalau tahun lalu para designer boleh membawa model sendiri-sendiri, tahun ini panitia menyediakan model yang akan membawakan karya para perancang. Panitia memang bermaksud menerapkan standar penyelenggaraan pagelaran busana secara professional .

SBF digelar di kawasan Ngarsopuro, pada tanggal 22-24 Juni 2010. Selama 3 hari karya para perancang ini bisa dinikmati oleh masyarakat Solo secara terbuka. Hanya pada hari kedua acara ini tidak bisa disaksikan masyarakat umum. SBF hari kedua memang khusus untuk menjamu delegasi APMCHUD (Asia Pasific Ministerial Conference on Housing and Urban delevopment) yang terdiri dari menteri perumahan se Asia Pasific yang sedang melakukan pertemuan di kota Solo.

Sesuai dengan tema yang diusung “ Traditional In Motion “ Batik di tangan designer Solo dieksplorasi tanpa batas. Kekayaan imajinasi para perancang membuat batik seperti mendapat penguatan. Sebut saja rancangan yang diusung oleh Irine Bridal, sebuah rumah bridal yang notabene jarang memakai motif batik dalam rancangan gaun pengantinnya. Karya Djongko Rahrdjo pun tak kalah seru dengan mengambil tema “ From The Beginning. “ Perancang ternama ini seperti hendak mengingatkan warna warna asal batik pada saat awal, sebelum sampai pada perkembangan pewarnaan batik seperti saat ini yaitu putih, biru dan soga. Dengan rancangannya yang casual Djongko tak harus kehilangan karakternya.

Terinspirasi dari Bunga Widjayakusuma Rory Wardhana menampilkan karya busana yang didominasi dengan warna tosca dan gold. Sementara, Joko SSP mencuri perhatian penonton dengan karyanya yang bertema The Legend of Rama and Shinta. Tujuh belas perancang yang mengeksplorasi batik pada saat penyelenggaraan Solo Batik Fashion tersebut seolah tak kering ide.

Satu hal yang pantas dicatat bahwa karya perancang kota Solo pun tak kalah jika diadu dengan designer kota lain. Solo Batik Fashion pun menjadi wahana bagi para designer kota Solo untuk menampilkan kreativitas dan juga kecintaannya kepada kekayaan tradisi negeri sendiri yaitu Batik.

Solo Batik Fashion ini juga menggugah kesadaran baru untuk membuat wadah bagi para designer Solo. Designer Solo perlu melakukan sinergi yang efektif sehingga mereka mampu tampil sejajar dengan designer kota lain. Bakat-bakat yang tak terwadahi, ruang kreatif yang tak tersedia, akan menghambat lahirnya designer baru kota Solo. Wacana Solo Fashion Week yang dicita-citakan akan lebih mudah terealisasi jika designer kota Solo bersatu dalam satu wadah yang solid.

Semoga gempita Solo Batik Fashion bisa menjadi titik awal bagi designer kota Solo untuk bergandengan tangan dalam mencipta karya dan memberikan sumbangsihnya bagi kota Solo yang selama ini lekat dengan kehidupan budaya.

29 Komentar pada “Solo Batik Fashion dalam Catatan”

n66ee berkata:

wehhh emang kemaren di SBF leat yak..pa ikut serta neh mbak hehehee….

Septyan Dwi Cahyo berkata:

Septyan
mahasiswa d3 fisip uns

Dengan adanya solo batik fashion ini,batik bisa perkenalkan ke negara-negara luar.Karena batik ini merupakan budaya asli bangsa Indonesia yang berasal dari Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah.

Tri Utaminingsih berkata:

Mahasiswa FISIP
D3 MA.B (D1509090)

Benar apa kata bu Retno, bahwa dengan digelarnya Solo Batik Fashion menjadi wahana bagi para designer kota solo untuk menampilkan kreativitas dan juga kecintaanya kepada kekayaan tradisi negeri sendiri yaitu Batik.
Para designer di sini mempunyai peluang untuk memperlihatkan hasil karyanya kepada masyarakat luas. Dengan kreativitas yang dimiliki para designer, batik bisa di rancang menjadi bermacam – macam motif dan kreasi.
Saya berharap, dengan adanya Solo Batik Fashion ini batik semakin di kenali dalam dunia internasional. Maka dari itu kita harus berusaha melestarikannya karena Batik merupakan salah satu ciri khas budaya Indonesia.

mochammad rois/ma b berkata:

saya mau tanya gimana ya mendata ada berapa banyak desainer batik d solo ini??
sedangkan mungkin ada banyak sekali seniman batik d solo??
solo batik carnifal ini menurut saya sangat bagus karena dapat menunjukkkan ke dunia internasional bahwa inilah batik indonesia,sehingga tak ada lg yang sampai rebutan budaya suatu bangsa

Erma Wati MA. A Fisip berkata:

Setuju… Setuju….

Erma Wati MA. A Fisip berkata:

Setuju…Setuju…

Harapan akan Gempita Solo Batik Fashion yang bergandengan dengan designer kota solo dalam menciptakan karya seni tentu sangat kita tunggu. Kreativitas dalam menggabungkan batik dengan pakaian lain yang ditampilkan dalam berbagai bentuk yang modern yang dapat digunakan dalam berbagai acara.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa batik merupakan warisan budaya dunia dan kita sebagai warga Indonesia terlebih dari kota Solo tentu bangga akan hal itu…Karena Solo adalah kota budaya.

LARAS HENDRATI berkata:

LARAS HENDRATI
D3 MA.A
D1509047
FISIP UNS

yaps, acara seperti Solo Batik Fashion ini memang sudah seharusnya diadakan. Karena tidak hanya bermanfaat bagi para designer, namun juga bagi para pecinta batik dan masyarakat luas. Para designer dapat memamerkan karya-karya batiknya dan akan dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan para pecinta batik tentunya. Hal ini dapat menambah wawasan bagi masyarakat tentang batik yang merupakan salah satu aset budaya bangsa Indonesia. Tidak hanya masyarakat atau warga Indonesia, Solo Batik Fashion ini tentunya akan menarik perhatian para turis. Karena memang banyak sekali turis yang menyukai budaya-budaya yang ada di Indonesia. Hal ini dapat juga digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan batik di dunia internasional.

LARAS HENDRATI berkata:

LARAS HENDRATI
D3 MA.A
D1509047
FISIP UNS

Ika Rosdiyana Mahasiswi FISIP D3 MA A berkata:

Speechless…
pokoknya, Batik harus dilestarikan…
KEREN tuh Bu…
^_^

Novi Dwi Aryanti / D3 MA-B / D1509062 berkata:

Wah, dengan adanya event2 seperti itu eksistensi kota Solo sebagai kota budaya dapat semakin diakui oleh kalangan luas……
Semoga SBF tetap berjalan untuk ke depannya……

“Solo Spirit of Java!”

Desi Nur Laili berkata:

D1509021
D3 Management Administrasi
Kelas A
FISIP

kerennnnnnnnnnnn……….
sebenarnya karya anak bangsa tidak kalah bagusnya dengan karya designer” internasional
dengan adanya SBF tidak hanya popularitas batik saja yang terangkat tapi juga designer” solo pun juga bisa ikut ambil bagian dalam sebuah event yang cukup besar ini.

semoga lebih banyak event” menarik seperti ini di kota Solo
^_^

roni iriyanto(D3 MANAJEMEN ADMINISTRASI 2009) berkata:

Solo batik carnival emang harus di selenggarakan terus,supaya masyarakat solo dan sekitarnya bisa lebih tahu tentang batik asli dari Solo.
Bahkan masyarakat di luar Solo
Pokoknya batik asli Solo keren dehhh!!!!!
Terus kita lestarikan ya!!!!
Karena batik merupakan identitas negeri kita.

Aji Muhanafi (D3 MA/A D1509003) berkata:

ngoment lagi ah..hhihi..
SBC(Solo Batik Carnaval) memang sangat bagus, menjadi sangat identik dengan kota solo karena memang sudah diadakan beberapa kali, dan antusiasme masyarakat pun sangat besar, mulai dari balita, bocah, pemuda, bapak/ibu-ibu, dan aki-aki pun semua nonton.
Rancangan Busana nya pun sangat unik memadukan batik yang asli solo dengan desain dari perancangnya sendiri. ini membuktikan desiner Indonesia memang tidak kalah dengan desainer asing..hheheh..
Makanya biar Batik nggak diaku- aku ma negara tetangga..sering- sering aja nih acara kayak beginian diadain..hhehe
Cayo SBC!!!!!!!!!!!!!!!

Novian ika Trisnawati berkata:

I’m agree with u,,,memang seharusnya kita sebagai warga Indonesia harus melestarikan budaya bangsa yang kaya akan keanekaragaman dan keunikan ini. karena batik sudah melekat pada citra bangsa Indonesia yang berbudi pekerti luhur. lebih baik beradu kreativitas daripada adu otot yang sekrang kian marak terjadi di bangsa tercinta….semoga event2 sperti SBC selalu meriah dan makin menonjolkan eksistensi para desaigner batik
(^-*)

Novian ika Trisnawati (d3 MA B/ 1509064) berkata:

Yeshy Wahyu Adikasari berkata:

( D3 MA-B D1509094 )

SBF adlh salah satu event yg patut di acungi jempol. Karena, event yg diminati segala kalangan masyarakat ini mampu menarik perhatian dan kesadaran masyarakat akan pesona indahnya hasil karya anak bangsa. Event semacam inilah yg sebenarnya mampu mengangkat budaya bangsa, khususnya budaya batik yg telah mjd identitas kota Solo. Go designer Solo! Tunjukkan karyamu hingga k negeri sebrang…

Rini Wulandari (D3 MA B D1509072) berkata:

solo batik carnival memang acara yang sangat bangus selain bisa melestarikan budaya bangsa juga bisa menarik wisatawan asing untuk datang ke solo karena batik sudah menjadi simbol atau icon kota solo, acara seperti ini seharusnya menjadi acara rutin misalnya tiap tiga atau enam bulan sekali sehingga selain bisa memperkenallkan batik ke masyarakat luas juga bisa mendatangkan keuntugan bagi pemerintah setempat tetapi tentunya harus diimbangi dengan konsep acara yg variatif sehingga meskipun diadakan berkali kali masyarakat tetap antusias dan tidak merasa bosan ^_^

Tri Hati Anayanti (D3 MA B D1509088) berkata:

Acara seperti ini memang seharusnya sering diadakan oleh pemerintah kota solo selain untuk meningkatkan kreativitas para pengrajin batik juga untuk memperkenalkan batik pada wisatawan asing, sehingga selain memberikan aset bagi pemerintah juga berfungsi sebagai media untuk memperkenalkan batik pada wisatawan asing sehingga batik tidak akan diakui oleh bangsa lain.

Linda Haryani(D3 MA B D1509048) berkata:

setuju dengan adanya SBF selain bisa meningkatkankreatifitas para desaignernya juga bisa memperkenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan, untuk itu kita sebagai generasi muda jangan pernah malu memakai batik karena sekarang batik bukan hanya identik untuk orang jagong tapi juga bisa buat nongkRong ^_^
so jangan pernah malu memakai batik tunjukkan bahwa kita bangga memakai warisan leluhur kita….

Bernadeta Nosa D3 MA/B D1509014 berkata:

saya juga sangat menyukai acara ini .. dengan begini banyak warga solo yang semakinmenyukai batik karena batik yang tadinya dianggap jadul kini telah beralih menjadi trend masa kini ,, acara ini juga bisa dijadikan acuan pengembangan kreativitas para desainer baik yang dari Solo sendiri maupun yang dari luar.. Kalau warga di luar Solo saja menyukai batik .. knpa kita tidak ??
acara seperti ini memang perlu untuk sering diadakan .. 😀

farista prabasari berkata:

menurut saya,dengan adanya solo batik fashion menambah kecintaan saya terhadap kota solo karena dengan acara yang digelar ini masyarakat makin mengetahui desain-desain yang tidak ” biasa ” ( ketinggalan jaman ) oleh karena itu dengan desainer-desianer yang memamerkan hasil karyanya yang kreatif.
dan dengan adanya solo batik fashion makin membuat saya makin percaya bahwa kota solo adalah kota budaya.
=)

seno aji FISIP D3 MA B D1509078 berkata:

Menurut saya adanya program Solo Batik Fashion sangat bagus karena dengan adanya event tersebut maka batik dapat lebih dikenal masyarakat luas baik itu kalangan bawah,menengah dan atas.
Selain itu juga memberikan ruang pada desainer desainer untuk mengembangkan kreatifitas.
Saya sangat mendukung adanya event Solo Batik Fashion.

Dwi Lisnawati ( MA B ) berkata:

amin.
Dengan adanya Solo Batik Fashion ( SBF ) saya berharap batik menjadi lebih dikenal, dicintai dan minati bukan hanya dari masyarakat Indonesia tapi juga warga asing. Dengan adanya SBF akan dapat membangkitkan kreatifitas para desainer untuk membuat karya yang lebih menarik, kreatif dan modern dari batik dan dapat juga memberi semangat untuk melestarikan batik agar
jangan sampai kebudayaan bangsa Indonesia direbut / diakui oleh bangsa asing karena kebudayaan adalah asset kekayaan bangsa yang ternilai harganya.

alan kurnia novanto FISIP D3 MA (B) berkata:

menurut saya dengan adanya SBF natik tak lagi dianggap jadul tak dianggap tidak jaman. dan batik kembali diminati oleh masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri dari kalangan tua maupun muda. agar batik tetap terwat dan terjaga keberadaan kesenian itu dan tidak di HAK milik oleh negara lain sebagai asset kekayaan bangsa.

Anita Dewi Kusumawati /MA_B berkata:

Batik itu memang banyk motifnya…
dibuat apapun terlihat baguz jk biza memadumadankannya…
apa lgi diadakannya SBF wah….tmbah luas qt mengenal batik. apa lgi perancang busana itu membuat batik menjadi moderen n indah dilihat.
skrg batik tdk lg buat orang tua saja melainkan kaum muda pun suka memakainya.
smoga batik tetap disukai…:-)

eRWAnto FISIP D3 MA B D1509032 berkata:

Dear Bu Retno

saya sangat sependapat dengan Bu Retno dan kwan-kawan yang sudah memberikan comment di atas.
gelaran event sekelas SBF perlu diadakan dan ditingkatkan kualitasnya sehingga akan memotivasi para desaigner untuk menciptakan karya yang memiliki kompetensi. Sehingga karya mereka tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para desaigner itu sendiri tapi menjadi kebanggaan Solo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. kalau karya yang ditampilkan semakin berkualitas tentu masyarakat/pengunjung juga akan terpuaskan. termasuk kita yang hadir pada event tersebut dan tentunya gelaran evant seperti ini akan selalu ditunggu kehadirannya lagi. semoga tahun depan kita dipuaskan kembali oleh suguhan karya-karya yang menakjubkan dari para desaigner dalam SBF selanjutnya..bravo batik bravo solo

Danang Triyono (DIII MA/B D1509020) berkata:

Menurut saya,dengan adanya gelaran Solo Batik Fashion(SBF) ini dapat mengharumkan nama Indonesia pada umumnya dan Kota Solo pada khususnya di mata dunia.
Apalagi event seperti ini membuat Kota Solo semakin pantas menyandang gelar sebagai kota batik dan kota yang berbudaya.
Event ini juga bertujuan memperkenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia.
Saya sangat antusias dengan diadakannya event ini,dan harapan saya semoga dapat menjadi contoh kota-kota lain dalam rangka melestarikan budaya-budaya di Indonesia.

Emanuel Arinto Pramono D3 MA B D1509030 berkata:

Sbc merupakan kegiatan atau acara yang memiliki guna melestarikan kebudaaan jawa tengah khususnya kesenian batik .
Sekarang model batik tidak identik dengan model atau fashion orang tua tetapi anak muda zaman sekarang juga mengikuti trand batik saat ini . Contohnya banyak anak2 juga ikut serta dalam acara tersebut .
Disisi lain di dunia fotografi dapat mendapatkan obyek yang menarik karena kostum yang dipamerkan di SBC kemarin unik dan menarik sekaligus mempunyai nilai seni yang baik .SBC lanutkan terus .

re berkata:

Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai fashion batik indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetaui lebih jauh mengenai indonesia.Saya juga mempunyai artikel yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di Indonesia Gunadarma

Beri Komentar

Social Network

Retno Wulandari