Pro Solo; Sharing, Learning, Smiling!

Semua ini berawal dari rasa geregetan karena pandangan minor terhadap kompentensi praktisi public relations. Profesi ini memang tergolong baru. Tidak semua perusahaan menggunakan bahasa yang sama untuk menyebut jenis dan bidang profesi ini. Tidak banyak public relations mendapatkan akses pengambil keputusan atau manajemen di suatu perusahaan. Tidak sedikit perusahaan yang hanya menempatkan public relations sebagai tukang pembuat press release. Lebih konyol sekadar menempatkan seorang public relations sebagai pemanis perusahaan.

Kami memulainya dengan rasan-rasan. Bertemu dan berkumpul untuk sekadar ngobrol dan sharing. Tentang apa saja yang berkaitan dengan pekerjaan sebagai seorang public relations. Sampai kemudian kami berkesimpulan, komunitas public relations di Solo Raya perlu untuk membuah sebuah wadah. Wadah untuk saling belajar dan berbagi pengalaman ataupun pengetahuan mengenai public relations.

Kami tidak membatasi jenis perusahaan, karena itu public relations dari berbagai jenis usaha ikut di dalamnya. Ada yang merupakan praktisi public relation hotel, mall, perusahaan telekomunikasi maupun media massa. Di bulan April lalu, bertempat di The Sunan Hotel Solo, wadah ini disepakati bersama. Namanya, Pro Solo.

Tak ingin terjebak hanya membuat “organisasi” papan nama, Pro Solo langsung tancap gas memperluas jejaring dan memulai belajar bersama-sama. Pro Solo membuat berbagai acara seperti Fashion Fever di Solo Grand Mall menjelang peringatan hari kelahiran tokoh perempuan  RA Kartini. Pro Solo mengadakan talkshow dan fashion show.  Kegiatan selanjutnya adalah seminar setengah hari bertemakan “Tehnik Berhubungan dengan Media untuk Membangun Pencitraan Efektif dalam Bisnis “di Griya Solopos .

Peningkatan kompetensi menjadi konsentrasi kami karena hanya dengan kompetensi yang memadai lah suatu profesi akan dihargai. Kompetensi berarti kapabilitas agar kami bisa menunjukkan kinerja maksimal dan perusahaan pun merasakan kontribusi profesi ini.

Dengan wadah ini kami ingin mengikatkan rasa kebersamaan sekaligus belajar bersama-sama. Belajar bisa dengan berbagai cara dari seminar, pelatihan dan diskusi.  Kami bisa juga berbagi dan belajar di sela-sela . breakfast meeting, business lunch atau bahkan saat hang out bareng. Meski cita-cita Pro Solo sangat serius, sesungguhnya komunitas ini adalah komunitas santai. Sesuai dengan tagline-nya “ Sharing, Learning, Smiling“ atau berbagi, belajar dan tersenyum. Jangan heran bila ketika kami berkumpul, canda tawa kerap pecah di antara kami. (**)



3 Komentar pada “Pro Solo; Sharing, Learning, Smiling!”

  1. mursid  berkata:

    wah mantep mbak,
    sukses ya, btw lama gak ke Sunan..
    Laura Basuki versi d’aNgelo masih ada ga ya?

    *lirik blontankpoer*

  2. retnowulan  berkata:

    hai hallo, pa kbar ? laura basuki lawas itu, banyak yg baru,makanya maen ke Sunan

  3. mursid  berkata:

    wah opo iyo mbak?
    Lha yang baru itu passing grade nya dibanding Laura basuki meningkat apa menurun mbak??

    *sok jenius*

Beri Komentar