Pada hari Senin tanggal 2 Maret 2010 lalu, saya melakukan talkshow di Radio Prambors 99,2 FM. Sebuah radio jaringan yang ada di Kota Solo dengan segmen pendengar anak muda. Kali ini talkshow mengangkat tema, I Love My Job. Tema ringan yang sengaja dipilih dengan nara sumber yang tidak biasa.
Talkshow ini merupakan bagian dari tugas ke-PR-an yang saya emban. Pilihan menggunakan radio jaringan berdasarkan pertimbangan tertentu. Radio yang memiliki sifat lebih personal ketimbang iklan di media cetak, memudahkan bagi PR seperti saya dalam melakukan soft campaign.
Tidak mudah membuat talkshow di radio karena bisa jadi pesan yang hendak kita sampaikan gagal diterima pendengar. Alih-alih tetap tune in, pendengar akan memindah gelombang radio bila merasa jenuh dengan informasi produk yang kita sampaikan. Apalagi waktu talkshow cukup panjang, 1,5 jam.
Karena tidak ingin talkshow itu hanya berlangsung ala kadarnya, saya mempersiapkannya secara serius. Mulai dari tema saya sudah menentukan jauh hari sebelumnya. I Love My Job, tema yang menurut saya sangat menarik untuk diperbincangkan dan menyediakan celah bagi PR untuk memasukkan muatan produk perusahaan.
Narasumber yang dipilih memiliki profesi unik yang mungkin jarang didengar tetapi memiliki prospek menarik ke depannya yakni profesi detektif swasta alias private investigator. Karena di Solo kami belum mendapati anak muda yang menekuni bisnis ini, saya pun mengundang seorang mantan aktivis yang mendirikan perusahaan private investigator di Jakarta.
Bersama dengan si penyiar, Adia Prabowo, kami melakukan brief terlebih dulu sebelum talkshow berlangsung. Briefing ini diperlukan agar talkshow berjalan relax , hangat , seru dan tentu saja pesan-pesan bisa masuk tanpa disadari oleh pendengar. Kami sengaja memilih jam 21.00 sebagai waktu siaran dengan pertimbangan di jam tersebut, pendengarnya yang cukup banyak.
Berbagai hadiah yang merupakan produk hotel disediakan sebagai perangsang bagi pendengar. Selain itu juga agar jalinan komunikasi bisa lebih interaktif. Talkshow yang berlangsung selama satu setengah jam itu ternyata benar-benar hangat dan mendapatkan banyak respon dari para pendengar. Apalagi profesi detektif swasta itu ternyata mengundang rasa penasaran.
Pilihan narasumber kami juga sangat tepat. Ulin yang di tahun 1998 dikenal luas sebagai aktivis gerakan mahasiswa itu mampu mengundang gelak tawa dengan canda-candanya yang spontan dan segar. Tanpa diminta, Ulin dengan menyampaikan pesan produk kami. ”Apapun profesi kamu tempat clubing di Solo hanyalah Musro,” kata Direktur Marketing PT. Aviyasa ini.
Bagi sebagian PR, radio kerap dipandang sebelah mata untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasinya. Apalagi ketika televisi menjadi magnet untuk menjejalkan informasi. Tidak banyak yang menyadari bila radio sesungguhya memiliki kelebihan yang tidak bisa digantikan oleh media apapun. Sifatnya yang personal dan menyentuh pendengarnya di samping mampu memberikan hiburan merupakan kelebihan radio. Di kota besar yang macet, masyarakat sering mendengarkan informasi dari radio.
Hanya saja bagi PR yang ingin memanfaatkan radio sebagai sarana untuk menyampaikan pesan harus memperhatikan beberapa hal. Misalnya, pemilihan stasiun radio, apakah stasiun radio itu mewakili brand produk yang hendak ditawarkan? Hal-hal teknis lain juga harus diperhatikan, seperti program dan tema yang dipilih ? Kapan talkshow dilakukan ? Siapa penyiarnya? Bagaimana dengan rating programnya? Siapakah yang menjadi narasumber? Isu apa yang akan diangkat? Pesan apa yang akan disampaikan kepada pendengar? Dan yang tak kalah penting berapa biaya yang harus dianggarkan kan? Bila semua itu sudah ditentukan, maka segeralah mengudara
Sekali di Udara tetap di udara !
Wauuuu miss u ndes gondess
biar gondez tapi khan asik tho
Sheila Majid akan Konser 10 April 2010 dgn Kebaya bertabur 500 Berlian SEHARGA Rp.1 TRILYUN
Sabtu, 06 Maret 2010 – 09:56 WIB
Penyanyi terkenal asal Malaysia, Sheila Majid akan menggelar Concert 25 years of Singing Career. Di konser tersebut, Sheila akan mengenakan Kebaya yang bertabur 500 butir berlian seharga Rp.1 Trilyun!
Wanita cantik kelahiran 3 Januari 1965 itu bercerita banyak soal gaun kebaya yang akan ia kenakan pada saat konsernya tanggal 10 April 2010 di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.
Bayangkan saja, ada 500 butir Berlian kecil yang menempel. Satu butirnya rata-rata seharga Rp 2 Miliar dan ditambah 3 butir Berlian ukuran besar yang ditaksir seharga Rp 10 Miliar setiap butirnya. Berlian yang dipakai adalah gabungan Black Diamond dan White Diamond. Wow!
“Pembuatan untuk kebaya ini memakan waktu 3 bulan. Berlian yang dipakai sebanyak 500 berlian kecil yang harganya satu berlian kecil itu sekitar Rp 2 Miliar dan ada Rp 3 berlian ukuran besar yang berkisar di atas Rp 10 Miliar, berlian yang dipakai Black Diamond dan White Diamond,” tutur istri Hashridz Murshim Hassim saat ditemui di Tea Addict, Kemang, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (6/3/2010).
Dalam konsernya nanti, Sheila akan membawakan 40 lagunya. Lagu yang dibawakan pun sangat beragam, mulai dari yang populer di Malaysia sampai Top hits di Indonesia.
“Lagu-lagu yg ada di Indonesia pun akan saya nyanyikan seperti ‘Cinta Jangan Kau Pergi’. Aku bawakan karena di Malaysia tidak ada,” tuturnya.
Harga tiket konsernya pun lumayan mahal, yaitu 440 Ringgit dan 390 Ringgit atau sekitar Rp 1,3 Jt. Tapi itu termasuk malam sebelum konser dimulai.
“Kapasitasnya 1200 orang dgn 120 meja dan tiketnya sudah terjual 60%”, ujar Sheila.
gendeng kon iku, berita kon ditaruh di comment