Pilpres 2014 ( Sebuah Catatan )

Mungkin ini judul yang paling pas untuk merangkum aktivitas pilpres tahun ini. Hits dan happening begitu anak muda jaman sekarang sering menyebutnya . Beruntung rasanya bisa menjadi saksi perhelatan bangsa yang menurut saya paling seru sepanjang sejarah. Sebagaimana kita ketahui ,Pilpres tahun 2014 hanya menampilkan 2 kandidat . Capres No 1 Prabowo Subianto dan Capres No 2 Jokowi. pertarungan habis habisan ditambah dengan karakter dua capres yang bagai bumi dan langit menjadikan Indonesia seolah terbelah menjadi dua.

Tak heran apabila kita menyaksikan putusnya pertemanan di sosial media, suami estri ribut lantaran berbeda pilihan sampai ‘ panasnya’ udara kantor karena boss mendukung salah satu capres. tercabiknya relasi sosial ini mewarnai sepanjang hari hari kampanye . Selain itu tercatat berbagai fenomena lain yang sangat menarik khususnya dalam ranah komunikasi. Pilpres tahun ini melahirkan berbagai kejutan dan makin bervariasinya medium atau chanel komunikasi yang digunakan oleh masing masing kandidat .

Sosial Media – kreatifitas adalah koentji

Sosial media menjadi panggung baru untuk mensosialisakan program kandidat sampai serangan black campaign yang masif. Mendadak situs berita online baru muncul bahkan ada beberapa yang memakai nama hampir sama dengan situs online lain yang kredible dan sebelumnya telah ada. Informasi di sosial media tampak liar dan tanpa batas, hujat menghujat saling mewarnai. Akun akun facebook, twitter dan path penuh dengan avatar yang memberikan dukungan pada masing masing kandidat. Avatar dengan tulisan I stand on the right side menjadi trend yandi kubu lainnya avatar bergambar garuda pun bertebaran . Seru dan dinamis . Fenomena lain yang muncul adalah meme meme, untuk pertama kalinya meme meme muncul pada pilpres tahun ini . Meme adalah semacam Dialog dan gambar gambar dalam berbagai versi.

Pada minggu mingu terakhir masa kampanye Hastak fenomenal di twiter #akhirnyamilih jokowi yang dimunculkan oleh artis artis ternama seperti Sherina, Nicolas Saputra, Sophia Latjuba , Mira lesmana dan puluhan artis lainnya menjadi magnet bagi netizen dan pemilih pemula. Tak cukup dengan kejutan tersebut pada saat akhir sebelum pencoblosan muncul dukungan dari band band luar negeri seperti Sting atau artis artis luar negeri lainnya yang nota bene tidak memiliki hak pilih. Kegairahan ini seolah tak hanya milik Indonesia, dunia juga turut merayakan pesta demokrasi ini.

Youtube juga menjadi salah satu medium yang dipilih untuk sosialisasi, contohnya yang berisi great speech Anies Baswedan diakses oleh ribuan viewer. Banyak juga akses youtube yang berisi ramalan ramalan tahun tahun sebelumnya tentang siapa presiden mendatang.

Debat Presiden

Sebagai pemilik brand rasanya tak rugi apabila memasang iklan pada momen tersebut. Jutaan pemirsa menyaksikan acara yang penuh greget dan kadang bikin gemes. Debat terakhir yang seru, pun jadi perbincangan berbagai kalangan mulai dari obrolon di pos ronda, warung kopi sampai hotel berbintang. Tak terbatas politisi bahkan ibu rumah tangga pun mendadak menjadi melek politik. Dari sisi komunikasi dalam debat presiden kita bisa menyaksikan kemampuan public speaking kandidat, penguasaan materi sekaligus gesture ataupun kematangan emosi masing masing capres.

Endorsement Media

Yang lebih mengejutkan dari pilpres 2014 ini adalah dukungan secara terbuka yang dilakukan oleh media. Jakarta Post misalnya setelah 30 tahun terakhir baru kali ini memberikan dukungannya kepada salah satu capres dalam tajuknya. meskipun demikian Jakarta post tetap menjaga keberimbangannya dalam isi pemberitaan .

Pilpres tahun ini seolah menghadapkan fans Dewa 19 VS Slanker, bagaimana tidak Ahmad Dani secara terbuka mendukung Capres no 1 sementara Slank mendukung capres No 2 . Salam 2 jari yang dibesut oleh Slank menjadi slogan yang sangat nendang selama masa kampanye. Bahkan konser 2 jari yang dimeriahkan oleh ratusan artis ini berhasil menggetarkan ribuan massa.

Udara Indonesia sesak oleh gairah pesta demokrasi . rakyat melihat rakyat belajar dan rakyat bersuara . Sekali lagi Inilah demokrasi, barang mewah yang tak pernah dirasa semasa orba. Diperjuangkan oleh mereka yang menamakan dirinya pahlawan reformasi dan saat ini sedang sama sama kita nikmati madunya bersama jutaan rakyat di saentero negeri.

Sekali lagi, saya merasa sangat beruntung bisa menjadi saksi tumbuhnya demokrasi di negeri ini. ..

Beri Komentar