Sebuah peristiwa maha penting terjadi dalam hidup saya hari ini.Salah satu resolusi saya di tahun 2012 untuk bertemu dan berguru dengan Anies Baswedan tercapai . Kalo ada pepatah yang mengatakan bahwa integritas adalah mata uang yang berlaku di seluruh negara di dunia,maka bagi saya integritas adalah magnet yang bisa menarik semua orang untuk mendekat karena sebuah rasa percaya atau ‘trust’ .Itulah yang terjadi jumat 25 Mei 2012 ketika saya menghadiri kuliah umum Anies Baswedan atas undangan Solo Mengajar . Kepadatan pekerjaan, panas yang terik terabaikan lantaran niat untuk menyimak pemikiran tokoh muda Anies Baswedan. Integritas Anies menarik saya.
Indonesia mengajar adalah sebuah gerakan yang dibidani Anies sejak tahun 2010 . Gerakan menempatkan pemuda pemudi terbaik negeri ini untuk dikirim ke seluruh pelosok tanah air menjadi guru sekolah dasar. Sebuah cita cita mulia, yang membangkitkan harapan karena ternyata masih banyak generasi muda yang mencintai Indonesia dengan sepenuh jiwa. Pejuang muda nan brilian itu memilih mengajar di tempat terpencil berbagi pengetahuan. Selama satu tahun mengajar dan meninggalkan jejak inspirasi. Ini bukan merupakan pengorbanan melainkan sebuah kehormatan melunasi janji kemerdekaan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Apakah kita akan terus marah mengutuki kegelapan atau memilih menyalakan lilin ? Sebuah pembukaan kuliah umum yang sangat menggugah perasaan. Selama ini kita melihat Indonesia yang gelap dan suram. Namun fakta 1.385 anak muda yang melamar dan bersedia untuk menjadi guru di tempat terpencil menunjukkan wajah lain dari anak muda di Indonesia. Sebuah nuansa lain tentang Indonesia.
Dalam kuliah umum yang digelar di gedung FKIP UNS ini Anies juga menyampaikan Indonesia mengajar memakai pendekatan gerakan bukan pendekatan program . dimana dalam pendekatan gerakan ‘ semua orang akan merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab, tidak hanya hanya si pemangku program saja. Virus Indonesia mengajar diharapkan akan menyebar keseluruh negeri dan menjadi inspirasi.Merangsang semua untuk melihat pendidikan sebagai perjuangan semesta.
Mendidik adalah tugas konstitusional negara, tetapi sesungguhnya mendidik adalah tugas moral tiap orang terdidik . Hari ini virus Indonesia mengajar telah menyebar ke Solo dengan di deklarasikannya SOLO MENGAJAR. Selamat menunaikan janji kemerdekaan,tiada letih untuk selalu menjadi penyala
maju terus dari Solo untuk Indonesia 🙂
Terima kasih Pak Hany, senang bertemu dengan panjenengan. Apalagi mendengar sharingnya kmren di solo mengajar ? Seru banget
menurut saya solo mengajar adalah suatu gerakan yang sangat menginspirasi kita semua. senang sekali kita memiliki sosok seperti Anis baswedan. Hal ini harus selalu kita dukung mengngat fakta bahwa banyak sekali pemuda indonesia putus sekolah,berbagai faktor mempengaruhinya. salah satunya minimnya pengajar apalagi di tempat-tempat terpencil. Dengan gerakan solo mengajar ini, kita berharap warga indonesia khususnya di daerah terpencil dapat turut serta menikmati pendidikan yang layak. Dengan demikian kita berharap indonesia dapat lebih maju. hidup solo mengajar.
menurut saya, mengajar merupakan panggilan diri, mengajar tidak harus kita mempunyai title seorang sarjana keguruan, tetapi hanya berbekal ilmu yang kita miliki,yang dapat kita bagikan kepada orang lain.
anis baswedan merupakan sosok yang sangat menginspirasi kita, bahwa dengan ilmu yang kita miliki, kita dapat bermanfaat serta membantu orang lain. Khususnya dalam bidang pendidikan, yakni solo mengajar, disitu kita bisa berperan dalam membagikan ilmu kita kepada anak-anak yang orang tua mereka tidak mampu untuk membiayai mereka sekolah,atau mereka yang berasal dari daerah-daerah pinggiran di kota solo khususnya, karena pendidikan yang layak berhak didapatkan oleh setiap anak diseluruh indonesia, dan bukan hanya untuk mereka yang berada dikalangan menengah keatas saja.
menjadi orang yang senang berbagi akan membuat saya ,merasa bahagia.ketika orang-orang ingin memiliki segalanya, saya ingin berbagi dengan sedikit apa yang saya punya. salut untuk pemuda pemudi indonesia yang hatinya tergerak untuk berbagi sedikit yang ia punya. ketika kita berbagi sedikit, maka akan datang sejuta bahagia dalam hati. gak hanya satu atau dua menit saja “sesuatu” yang kita kita berikan itu akan berguna. tetapi selamanya. itulaj yang dinamakan ilmu. bukankah sesuatu yang besar itu dimulai dari sesuatu yang kecil. ya, memulai menuntut ilmu dari diri kita sendiri, kemudian meneruskan kepada orang2 lain yang membutuhkan ilmu, dan kelak akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. itulah memulai hidup baru untuk indonesia. tetap semangat bagi pemuda pemudi indonesia.
“Berawal dari hati untuk mampu mencegah seluruh berprestasi”
Inilah jargon yang patut untuk Solo Mengajar.
Saya terinspirasi ketika membaca sedikit dari kutipan kutipan diatas, adanya ‘Semangat Pengabdian’ bagi para pendidik di Indoesia khususnya Kota Solo yang berkontribusi mencerdaskan para anak bangsa , dapat meningkatkan hasil kegiatan akademis ataupun non akademis . Mewarisi atas Inspirasi yang dilakukan Anies Baswedan, perlu adanya nilai-nilai luhur yang terus dilestarikan bagi kita semua, demi peningkatan di bidang pendidikan , bukan hanya program saja tetapi dilakukan pendekatan langsung
Memang sudah seharusnya seluruh anak di negeri ini berkewajiban untuk belajar tanpa terkecuali. Namun, mereka tidak akan mampu belajar sendiri tanpa adanya dampingan dari seorang guru. Padahal guru didaerah pelosok negeri sangatlah tidak mencukupi karna bagi sebagian orang hidup di daerah pelosok yang jauh dari kota sangatlah sulit. Namun Anies Baswedan telah mampu membuktikan bahwa tidak semua pemuda merasa keberatan dengan tantangan tersebut, dengan mengirim pemuda pemudi untuk mengajar di sana. Kita patut salut atas apa yang telah dilakukan oleh pemuda pemudi ini dan Anies Baswedan.
Kegiatan ini menjadikan kita lebih terbuka, bahwa sedikit apapun ilmu yang kita miliki seharsnya kita bagi kepada orang lain agar lebih bermanfaat.
Dan semoga dengan adanya Solo Mengajar banyak anak yg kurang mampu dapat merasakan suasana belajar.
Maju terus Indonesia Mengajar dan Solo Mengajar..tetap semangat berbagi ilmu 🙂