Kaka, Bola dan Sunan

Hancur hati saya menyaksikan tim Brazil harus angkat koper dari Afrika Selatan lebih dini. Sedih sekali perasaan saya melihat Kaka yang hanya tertunduk lesu saat gagal menyelamatkan timnya saat melawan Belanda. Bagi saya, Brazil adalah tim yang harus selalu saya dukung bahkan sejak saya lahir. Di pundak Kaka, pemain bintang berwajah imut, saya berharap Brazil akan menjadi juara lagi di ajang Piala Dunia. Faktanya, Brazil hanya mampu bertahan di perempat final. Tapi itu lah sepakbola. Berbagai prediksi telah dijungkirbalikkan.

Pesta piala dunia telah menghipnotis umat manusia sejagad raya. Gara-gara sepakbola, produktivitas perusahaan dilaporkan banyak yang menurun. Banyak karyawan yang telat ngantor lantaran bangun kesiangan setelah begadang. Sepakbola juga telah mempengaruhi perputaran uang. Bayangkan karena event empat tahunan ini, banyak perusahaan terpaksa menghentikan budget promosinya  dan  tidak berani menyelenggarakan even besar merasa kalah bersaing dengan World Cup.   Musro  The Sunan Hotel Solo misalnya harus merelakan penurunan penjualannya sebesar 40 % selama periode penyelenggaran Worl d Cup tahun ini.

Sepakbola telah menjadi “agama”, Seperti halnya agama, sepakbola telah merebut fanatisme manusia yang mendiami bumi ini. Adakah fanatisme di bumi  ini yang melebihi fanatisme  kepada bola dan agama?    Dan seperti sudah menjadi sebuah hukum alam, fanatisme menciptakan perputaran uang yang sangat dasyat. Atas nama fanatisme, orang tidak segan mengeluarkan uang dari saku kantong bahkan juga rekening tabungan.

Piala Dunia bagi sebagian kalangan dianggap sebagai hambatan karena merasa public akan memilih untuk menyaksikan sepakbola ketimbang yang lain. Tetapi, bagi  pelaku bisnis, kendala harus ditangkap sebagai peluang. Tidak terkecuali kami yang bekerja di The Sunan Hotel. Jauh sebelum Piala Dunia digelar, kami sudah memprediksikan turunnya daya beli masyarakat selama piala dunia berlangsung. Kami harus menyiapkan strategi cantik. Bukan “menandangi” atau mengambil jarak, tetapi menyetubuhi dan menyatu bersama bola.

Kami merayakan event yang diselenggarakan jauh di Afrika Selatan sana. Seolah Piala Dunia digelar di Stadion Manahan, kami menyambut dengan pawai keliling kota. Kendaraan yang dipilih adalah andong, yang tentu saja kami hiasi dengan berbagai atribut sepakbola. Ratusan karyawan terlibat dalam konvoi  mengajak masyarakat untuk merayakan “hari bola” dengan “ Nonton Bareng “di The Sunan Hotel Solo.

Konvoi itu membuat  seluruh warga Solo terhenyak. Juggling bola diatas mobil, tetabuhan suara supporter dan berbagai atraksi lain kami suguhkan. Tidak hanya itu, di Gladag   yang biasanya dipakai para demonstran untuk berunjuk rasa, 100 karyawan The Sunan turun ke jalan untuk menari “ waving flag “  tarian  piala dunia.

Pada malam harinya, dilanjutkan dengan nonton maret pertandingan pembuka Mexico VS Afrika Selatan. Kami menyediakan ball room yang mampu menampung tidak kurang dari 2.000 orang dengan layat lebar dan berbagai pertunjukkan pengiring.  Tamu hotel yang menginam mendapatkan pilihan paket AfricanRythm , suatu paket  yang  memang khusus ditujukan utk penggila bola. Menu makanan dari 32 negara peserta piala dunia kamu suguhkan. Merchandise resmi piala dunia juga kami sediakan.

Seperti bermain bola, menjual produk membutuhkan totalitas serangan. Gawang harus dikepung dari seluruh penjuru. Pertahanan harus dijebol agar bisa membuat goal. Tentu saja goal kami bukan lah masuknya bola ke dalam gawang, tetapi goal kami adalah “suksesnya penjualan.” Semua itu membutuhkan kreatifitas, konsistensi dan team work. Gaya  bermain ala panser atau dengan  goyang samba? Itu hanyalah pilihan .Semua akan bermuara pada satu tujuan yg sama yaitu “ GOALLLL !!!

Sebagaimana di tim Brazil, Kaka tidak sendirian yang harus bertanggung jawab  ketika gol tidak tercipta. Karena goal itu adalah kerja kolektif …



8 Komentar pada “Kaka, Bola dan Sunan”

  1. Rita Permatasari D1509073 D3 MA A  berkata:

    emang bener, kalo ckrng sepak bola dah merajai dunia…
    ada efek negative dan positifnya, seperti yang situlis diakhr alenia, Seperti bermain bola, dengan sportifitas dapat menerima kekalahan dalam persaingan, harus bekerja sama untuk mendapatkan goalll…, mempunyai strategi yang jitu untuk melumpuhkan lawan, harus bekerja keras untuk melawan lawan yang tangguhn, mempunyai disiplin yang tinggi, menpunyai kotmitmen, dan optimis. kita tidak hanya menonton bola saja kita harus mempraktekanya dalam bekerja

  2. ima sam putri MAHASISWI MA A (D1509043)  berkata:

    saya sependapat, tentang kekecewaan Tim brazil yang akhirnya angkat koper dari AFSEL…
    saya ikut mendukung TIM brazil
    *terutama KAKA nya…^^
    bukan hanya waktu KAKA diBRAZIL saja..namun saat KAKA sebelum hengkang dari AC MILAN dan move ke BRAZIL……

    saya juga SANGAT MENGGEMARI BOLA….
    awal saya menyukai bola waktu masih SD … mulanya,yang saya sukai dari sepak bola hanya karena melihat pemain nya yang cakep…tapi setelah saya pahami, ternyata ada suatu hal menarik di dalam “sepak bola” jika diresapi benar…
    melihat jagoan kita mencetak 1 skor aja, senengnya minta ampun….hmmm…..

    saya pun sempat ikut kecewa saat Tim BRAZIL akhirnya angkat koper dari AFSEL…entah kekalahannya yang disebabkan karena apa..tapi saya serasa tidak terima…

  3. sriyono(D1509086) D3 MA_B  berkata:

    sepak bola adalah olah raga terpo[uler di dunia. sehingga banyak orang yang tergila-gila pada olah raga tersebut baik kecil,besar, tua, muda, laki-laki, perempuan suka. bahkan orang yang sangat gila bola, rela begadang untuk nonton sepak bola terutama jika tim kesayangannya sedang bermain. apalagi jika ada piala dunia dimana-mana banyak ditemukan lokasi untuk nonton bareng pertandingannya

  4. Dhika Adi P / D1509024/ MA-B  berkata:

    Italy tim jagoan saya sejak saya kecil. Tapi di piala dunia Afsel 2010, Italy langsung angkat koper di fase penyisian group, sungguh ironi hal ini. Padahal berangkat di piala dunia Afsel 2010 ini menyandang sebagai juara bertahan. yah tumbang deh tim jagoan saya. hehe.
    hingar bingar piala dunia memang dasyat. di setiap sudut keramaian seperti, di rumah, pos ronda, di lapangan, di cafe, dimanapun pasti menonton siaran langsung pertandingan piala dunia. hal ini kerap di manfaatkan cafe2 untuk menyelenggarakan acara nonton bareng. sbg cara memperoleh income yg lumayan dg menmanfaatkan acr piala dunia ini. apalagi d situ menjual merchandise piala dunia, wow pasti laris. hahaha. dimana ada kesempatan untuk meraih untung maka lakukan lah hal yg sekira nya menarik orang untuk membeli. 😀
    semangattt.

  5. Arief Setyanto / D1509012 / MA - B  berkata:

    Sebenarnya Brazil sudah bermain bagus di gelaran Piala Dunia yg terselenggara di AFSEL tetapi permainan bagus Brazil telah pupus dengan kalahnya team samba . Walaupun permainan pemain yg menjadi roh tim samba yaitu Kaka’ memang menunjukan atraksi yang bagus tetapi dia kurang mendapat suport dari rekan satu team nya . Padahal di dalam sepak bola itu adalah team work bukan cuma satu orang bisa bermain sendiri .
    Dengan adanya piala dunia ini kehidupan malam semua penggila bola akan menjadi berubah aktivitas karena penggila bola pada menunggu team jagoannya bertanding . Itu terjadi dimanapun tempatnya , ditujukan untuk semua kalangan dan semua umur .
    Piala Dunia ini juga dapat kita manfaatkan untuk membuka usaha baru yang mungkin terjadi dimusim – musim pertandingan bola . Kita dapat menjual segala souvenir dan segala hal yang berhubungan dengan dunia bola .
    Langkah yang bagus telah mengadakan event tentang gelaran piala dunia . Dengan memeriahkan piala dunia dengan event ini kan akan juga memberi sinyal postif bagi semua penggila bola bahwa The Sunan Hotel akan selalu memeriahkan dengan event yang sangat menarik di setiap pergelaran piala dunia .
    Sukses terus buat musim bola .

  6. Septyan mahasiswa D3 MA_A Fisip (D1509079)  berkata:

    Menurut saya Brazil sudah bermain cukup bagus,tetapi apadaya tim oranye(belanda)memang tangguh pada piala dunia tahun 2010 lalu.
    Pasti di setiap pertandingan itu ada yang menang/kalah.
    semoga Brazil untuk piala dunia tahun depan bisa menjadi juara lagi.

  7. Wuehey
    ternyata mbak retno juga brazil h0lic taw?
    Hem….
    Shiapt dech
    sama ug ma kami
    hehehe
    brazil tu memang sangat indah saat piala dunia
    dikala itu mungkin keberuntungan ga memihak di brazil kug mbak
    brazil kalah terhormat
    tetep fairplay dan ga kebawa em0si terhadap pemaen blanda tuw
    hem…..
    Next day w0rld cup in brazil…!!!
    This time to brazil
    gl0ry brazil

    mbak retno ternyata kakak’e mas sinyo taw?
    Baru tau aku
    hehehe
    jarang pulang kekbkakkramat ta mbak?
    Makasih

  8. kefanatikan para penggila bola telah mengubah alur hidup mereka untuk berbaku pada sebuah pertandingan dan fanatik untuk support tim yang mereka kehendaki untuk menjadi yang terbaik.
    namun kekecewaan tak mampu terpungkiri lagi di kala tim merasa tak mampu untuk mengubah kekalahan pada angka skor harapan pun mulai karam. namun sportifitas pemain dan supporter lah yg di harap kan untuk terus mendulan jalan nya kreaktifitas.

    hkhhh

    tolong d buka blog sy jg ya all ” http://kepingancoretanpengkhianatan.blogspot.com

Beri Komentar